Bisnis Internasional Bab I : Karakteristik Bisnis Internasional
BAB I
KARAKTERISTIK
BISNIS INTERNASIONAL
Dalam era globalisasi dan
perdagangan bebas dewasa ini, hubungan ekonomi dan bisnis antar negara menjadi
semakin meningkat dan semakin penting. Seiring dengan makin maju dan
berkembangnya teknologi, khususnya teknologi informasi, komunikasi dan
transportasi, maka di masa-masa yang akan datang akan makin meningkat pula
kegiatan ekonomi dan bisnis internasional tersebut. Oleh karena itu peran ilmu bisnis
internasional juga akan menjadi semakin penting, terutama sebagai alat analisis
dalam menghadapi perkembangan ekonomi dan bisnis internasional. Dalam Bab ini
akan dijelaskan pengertian bisnis internasional, pentingnya mempelajari bisnis
internasional, tahap perkembangan perusahaan dalam bisnis internasional, dan
faktor pendorong bisnis internasional di abad 20.
1.1. Pengertian Bisnis,
Bisnis & Perusahaan Internasional
a. Bisnis
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa,
atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
b. Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah bisnis
yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara.
c. Bisnis Luar Negeri
Bisnis LN berarti operasi-operasi
domestik di dalam sebuah negara asing.
d. Perusahaan Multidomestik
(Multidomestic Company-MDC)
Sebuah organisasi dengan cabang-cabang
di banyak negara, yang masing-masing cabang merumuskan strategi bisnisnya
sendiri berdasarkan perbedaan-perbedaan dasar yang dipahami.
e. Perusahaan Global (Global
Company-GC)
Sebuah organisasi yang berupaya untuk
membakukan dan memadukan operasi-operasi di seluruh dunia dalam semua bidang
fungsional.
f. Perusahaan Internasional
(International Company-IC)
Merujuk pada perusahaan-perusahaan
global maupun multidomestik.
1.2. Tahap
Perkembangan Perusahaan Dalam Bisnis Internasional
Terlepas dari perbedaan atau
persamaan pengertian untuk berbagai istilah yang digunakan dalam bisnis
internasional, terdapat lima tahapan
evolusi perusahaan dalam dalam operasi internasional, mulai dari perusahaan
domestik, internasional, multinasional, global sampai transnasional. Perbedaan
dalam tahap-tahap ini terletak dalam strategi, cara memandang dunia, orientasi,
dan praktik perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara.
- Tahap Pertama : Perusahaan Domestik
Fokus perusahaan
ini pada pasar domestik, pemasok domestik dan pesaing domestik. Lingkungan
perusahaan terbatas pada lingkungan domestik yang sudah dikenal, yaitu negara
sendiri. Jadi fokus, visi, orientasi dan operasinya adalah domestik. Jadi perusahaan
domestik adalah suatu unit bisnis yang tingkat operasional dan pangsa pasarnya
berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas suatu negara.
- Tahap Kedua : Perusahaan Internasional
Pada tahap kedua,
perusahaan mulai mengembangkan kegiatannya ke luar negeri, termasuk kegiatan
pemasaran, pengembangan pabrik dan kegiatan lainnya. Walaupun kegiatannya sudah
berkembang ke luar negeri, akan tetapi pada tahap ini perusahaan masih
etnosentris atau berorientasi dalam negeri sebagai orientasi dasarnya, dan
fokusnya masih tetap pada pasar dalam negeri. Strategi pemasaran dari
perusahaan tahap kedua adalah perluasan,
artinya praktik bisnis yang dikembangkan untuk pasar dalam negeri diperluas
untuk pasar di luar negeri, termasuk di dalamnya produk, iklan, promosi dan
penetapan harga. Dengan sumber daya dan pengalaman yang terbatas, perusahaan
harus memfokuskan pada apa yang paling baik untuk mereka.
- Tahap Ketiga : Perusahaan Multinasional
Pada tahap
ketiga, perusahaan yang berada pada tahap kedua mulai menemukan bahwa perbedaan
dalam pasar di seluruh dunia menuntut adaptasi dari bauran pemasaran agar dapat
sukses. Apabila sebuah perusahaan sudah mulai memutuskan untuk memberikan
respons terhadap perbedaan pasar, maka perusahaan itu telah beranjak menjadi
perusahaan multinasional. Fokus perusahaan adalah multinasional atau dalam
istilah strategis disebut multidomestik, yang artinya perusahaan tersebut
merumuskan strategi yang unik untuk setiap negara tempat perusahaan melakukan
bisnis. Orientasi perusahaan bergeser dari etnosentris ke polisentris, yaitu
asumsi bahwa pasar dan cara melakukan bisnis di seluruh dunia demikian unik,
sehingga satu-satunya cara agar sukses secara internasional adalah melakukan penyesuaian
pada aspek yang berbeda dari setiap pasar nasional.Strategi pemasaran tahap
ketiga adalah menyesuaikan bauran pemasaran domestik agar cocok dengan pilihan
dan kebiasaan asing. Penyesuaian dengan budaya
di tiap negara yang dimasuki adalah suatu keharusan untuk dapat bertahan
dan sukses. Dengan mendirikan banyak unit produksi di negara lain diharapkan
dapat menghemat biaya produksi dan distribusi produk sehingga sampai ke tangan
konsumen akhir.
- Tahap Keempat : Perusahaan Global
Pada tahap
kekempat, perusahaan multinasional membuat ancangan strategi yang cukup besar
dan menjadi perusahaan global. Perusahaan global pasti mempunyai strategi
pemasaran global atau menentukan pemasok global, tetapi tidak pernah
kedua-duanya. Perusahaan ini akan memfokuskan pada pasar dan sumber daya global
dari dalam negeri atau salah satu negara lain untuk memasok pasar ini, atau
akan memfokuskan pada pasar domestik dan sumber daya dari dunia untuk memasok
saluran distribusi domestik.
- Tahap Kelima : Perusahaan Transnasional
Pada tahap
kelima, perusahaan global semakin lama semakin mendominasi pasar dan industri
di seluruh dunia dan kemudian menjadi perusahaan transnasional yang merupakan
perusahaan dunia yang terpadu yang menghubungkan sumber daya global dengan
pasar global dan membuat laba. Perusahaan pada tahap kelima mempunyai orientasi
geosentris., mengakui adanya perbedaan dan persamaan serta mengadopsi pandangan
dunia. Perusahaan mengadopsi strategi global yang memungkinkannya untuk meminimalkan
penyesuaian di berbagai negara pada yang benar-benar menambah nilai bagi
pelanggan di negara tersebut.
Karena bisnis internasional
merupakan disiplin ilmu yang relatif baru dan sangat dinamis, maka banyak
istilah yang berbeda didefinisikan hampir sama. Misalnya kata global digunakan
secara bergantian dengan multinasional atau transnasional untuk menjelaskan
sebuah bisnis dengan operasi yang tersebar secara internasional. Akan tetapi ada juga orang yang
mendefinisikan perusahaan global sebagai perusahaan yang bertujuan
menstandarisasi operasi-operasi dalam semua bidang fungsional, tetapi yang
merespons berbagai pasar nasional apabila diperlukan. Istilah perusahaan
internasional sering digunakan untuk merujuk pada perusahaan-perusahaan global,
multidomestik maupun multinasional. Beberapa penulis akademik menyarankan
pemakaian istilah seperti multidomestik dan multilokal sebagai sinonim untuk
definisi multinasional, menganggap multinational
corporation sama artinya dengan multinational
enterprise dan transnational
corporation.
1.3. Faktor Pendorong Bisnis Internasional di Abad 20
Terdapat berbagai faktor yang
mendorong berkembangnya bisnis internasional di abad 20, yang diantaranya
adalah sebagai berikut.
- Polarisasi Dunia
Selama Perang
Dunia II telah terjadi polarisasi kelompok-kelompok yang berperang. Polarisasi
ini telah meningkatkan kerjasama dalam memproduksi alat-alat perang dan bahan
pangan.
- Terbentuknya Blok-Blok Politik
Setelah
selesainya Perang Dunia II telah terbentuk blok barat dengan Amerika Serikat
sebagai negara utamanya, dan blok timur
dengan Uni Sovyet sebagai negara utamanya. Terbentuknya blok-blok ini telah
mendorong peningkatan kerjasama perdagangan antar negara di dalam blok-blok
tersebut.
- Depresi Ekonomi
Dalam tahun
1930-an telah terjadi depresi ekonomi yang melanda berbagai negara di dunia,
terutama negara-negara barat. Depresi ekonomi ini telah meningkatkan kerjasama
antar negara-negara barat yang menanggulangi permasalahan ekonomi tersebut.
- Revolusi Bidang Komunikasi
Dalam abad 20
telah terjadi revolusi di dalam bidang komunikasi dengan berbagai penemuan baru
yang menyebabkan makin mudahnya komunikasi, baik antar penduduk maupun antar
negara, Hal ini telah memudahkan komunikasi bisnis antar negara. Revolusi di
bidang komunikasi ini juga sejalan dengan revolusi di bidang informasi dan
transportasi.
- Kemerdekaan Daerah-Daerah Jajahan
Selama pertengahan
sampai akhir abad 20 berbagai daerah jajahan telah memerdekakan diri dan
membentuk negara baru. Kemerdekaan daerah-daerah jajahan ini merupakan salah
faktor penting yang mendorong bisnis global.
- Rekonstruksi Negara Yang Kalah Perang
Rekonstruksi
negara-negara yang kalah perang, seperti Jerman dan dan Jepang, telah mendorong
pengembangan teknologi dan kegiatan ekonomi. Hal ini telah meningkatkan
kerjasama dalam bidang ekonomi, termasuk perdagangan internasional.
1.4 Kekuatan Pendorong Perusahaan Internasional Kepada
Globalisasi Operasi
Globalisasi Operasi
- Politik
-
Kecenderungan
pembentukan kelompok ekonomi regional
-
Pengurangan
hambatan perdagangan dan investasi
-
Keterbukaan
perekonomian negara komunis dan negara bekas komunis
- Teknologi
-
Berkembangnya
teknologi informasi, komunikasi dan transportasi
- Pasar
-
Pasar
dalam negeri yang sudah jenuh
- Biaya
Economies of scale merupakan tujuan
perusahaan, dengan cara :
-
Mengglobalkan
lini produk untuk mengurangi biaya pengembangan;
-
Memproduksi
di negara yang faktor produksinya murah.
- Kompetisi
-
Makin
meningkatnya kompetisi secara intensif.
1.5. Kekuatan Yang Tidak Dapat Dikontrol Perusahaan Internasional
- Persaingan
- Distribusi (agen-agen nasional dan internasional)
- Ekonomi (pendapatan per kapita, upah buruh, konsumsi
- masyarakat dll.
- Sosioekonomi (karakteristik, distribusi, jumlah penduduk dll.)
- Keuangan (tingkat bunga, tingkat inflasi, pajak dll.)
- Hukum (hukum nasional dan internasional)
- Fisik (iklim, sumber daya alam dll.)
- Politik (bentuk pemerintahan, organisasi internasional dll.)
- Sosiokultural (budaya, kepercayaan dll.)
- Buruh (komposisi, keahlian, sikap dll.)
- Teknologi
1.6.
Kekuatan
Yang Dapat Dikontrol Perusahaan
Internasional
- Faktor produksi (modal, bahan baku dan SDM)
- Aktivitas organisasi (personalia, keuangan, produksi dan pemasaran).
Comments
Post a Comment