Ekonomi Makro Bab VIII Neraca Pembayaran
BAB VIII
NERACA
PEMBAYARAN
1. Pengertian Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
Neraca
pembayaran dapat didefinisikan sebagai catatan yang sistematis mengenai
transaksi yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain, dalam suatu jangka waktu tertentu yang biasanya satu tahun. Yang
dikategorikan penduduk suatu negara, seperti adalah penduduk perseorangan,
perusahaan, lembaga negara, dan
organisasi nirlaba.
2. Pentingnya Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran sangat berguna karena menunjukkan struktur dan komposisi transaksi
ekonomi dan posisi keuangan internasional suatu negara. Selain itu, neraca
pembayaran suatu negara merupakan salah satu indikator yang sangat penting
mengenai keadaan atau apa yang terjadi dalam perekonomian negara tersebut.
Apabila neraca pembayaran suatu negara dalam keadaan defisit, artinya penduduk
negara tersebut membayar yang lebih besar kepada penduduk negara lain
dibandingkan penerimaan pembayaran dari penduduk negara lain. Sedangkan keadaan
surplus menunjukkan keadaan sebaliknya. Lembaga-lembaga keuangan internasional,
seperti International Monetary Fund
(IMF) dan Bank Dunia, menggunakan neraca pembayaran sebagai salah satu
indikator dalam mempertimbangkan pemberian bantuan keuangan kepada suatu
negara.
Defisit neraca
pembayaran, misalnya, dapat disebabkan karena terjadinya inflasi di dalam
negeri. Oleh karena itu apabila neraca pembayaran di suatu negara defisit, maka
perusahaan internasional yang beroperasi di negara tersebut harus menyesuaikan
dengan keadaan itu, misalnya penyesuaian dalam penetapan harga, persediaan,
perhitungan akuntansi dan lain-lain. Pemerintah harus dapat mengambil
langkah-langkah untuk menanggulangi keadaan inflasi dan defisit neraca
pembayaran. Langkah yang diambil pemerintah dapat dikategorikan sebagai
tindakan pasar (market measures) dan
tindakan non-pasar (non-market measures).
Tindakan pasar meliputi langkah-langkah yang diambil untuk mengakhiri defisit
neraca pembayaran, misalnya dengan melakukan deflasi atau mendevaluasi mata
uang. Sedangkan tindakan non-pasar meliputi langkah-langkah berupa penetapan
tarif, kuota dan pengendalian pertukaran mata uang. Keadaan sebaliknya akan
terjadi apabila di dalam neraca pembayaran negara tersebut terjadi surplus
neraca pembayaran, yaitu penduduk negara tersebut membayar lebih kecil kepada
penduduk luar negeri dibandingkan pembayaran yang diterima dari penduduk negara
lain.
Sedangkan bagi
pelaku bisnis internasional, neraca pembayaran suatu negara menjadi penting
karena alasan-alasan sebagai berikut.
- Data statistik yang
ada di dalam neraca pembayaran suatu negara dapat membantu di dalam
mengidentifikasi pasar barang dan jasa yang sedang berkembang di negara
tersebut.
- Data statistik di
dalam neraca pembayaran dapat memberi informasi kondisi perekonomian yang
merupakan peringatan tentang kemungkinan munculnya kebijakan baru yang
dapat merubah iklim bisnis di negara yang bersangkutan. Misalnya
berkurangnya cadangan devisa suatu negara dapat merupakan peringatan
terhadap kemungkinan terdepresiasinya mata uang negara tersebut.
- Data statistik neraca
pembayaran dapat memberikan sinyal tentang meningkatnya risiko pemberian
pinjaman kepada negara bersangkutan.
3. Aspek Penting Sistem Akuntansi Neraca Pembayaran
- Sistem akuntansi neraca pembayaran mencatat transaksi internasional yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
- Neraca pembayaran hanya mencatat transaksi ekonomi, yaitu transaksi yang melibatkan sesuatu yang bernilai moneter
- Sistem ini mencatat transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Pengertian penduduk di sini meliputi individu, perusahaan, badan pemerintah dan lembaga nirlaba.
- Neraca pembayaran disajikan sebagai laporan akuntansi berpasangan (double-entry accounting statement) dimana jumlah kredit dan debet selalu sama. Alasan dilakukannya pembukuan berpasangan adalah bahwa umumnya tiap transaksi mempunyai dua sisi, misalnya apabila kita menjual sesuatu maka kita menerima pembayaran untuk itu, dan apabila membeli sesuatu maka kita harus membayar untuk itu.
4. Debet dan Kredit Dalam Neraca
Pembayaran
Setiap
transaksi internasional dimasukkan baik sebagai debet atau kredit dalam neraca
pembayaran negara bersangkutan. Transaksi debet dalam neraca pembayaran
meliputi berbagai pembayaran oleh penduduk domestik kepada penduduk asing, dan
transaksi kredit meliputi berbagai pembayaran oleh penduduk asing kepada
penduduk domestik.
Contoh transaksi debet di dalam neraca pembayaran Indonesia :
impor
barang-barang;
- pembayaran
atau pembelian barang dan jasa yang dilakukan penduduk Indonesia di luar
negeri;
- pembelian
tiket pesawat berbendera asing oleh penduduk Indonesia yang bepergian ke
luar negeri;
- dividen,
bunga dan jasa pembayaran utang atas modal milik asing;
- investasi
di luar negeri oleh penduduk Indonesia; dan
- hadiah
yang diberikan penduduk Indonesia kepada penduduk luar negeri.
Contoh transaksi kredit di dalam neraca pembayaran Indonesia :
- ekspor barang-barang;
- pembayaran atau pembelian barang dan jasa yang
dilakukan penduduk luar negeri di Indonesia;
- pembelian tiket pesawat milik perusahaan Indonesia
oleh penduduk luar negeri yang bepergian ke Indonesia;
- dividen, bunga dan jasa pembayaran utang atas modal
milik penduduk Indonesia di luar negeri;
- investasi di Indonesia oleh penduduk luar negeri;
dan
- hadiah yang diberikan penduduk luar negeri kepada
penduduk Indonesia.
5. Transaksi (Account) Neraca Pembayaran
Secara umum neraca pembayaran sebuah negara terdiri dari tiga komponen
utama, yaitu neraca transaksi sedang berjalan, neraca modal dan neraca cadangan
pemerintah. Sebagai contoh dapat dilihat pada Neraca Pembayaran Indonesia tahun
2007 yang digambarkan pada Tabel 1.
Tabel 1
Neraca Pembayaran Indonesia 2011
(Juta US$)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian Debet (-)/Kredit (+)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. TRANSAKSI
BERJALAN
2.070
A. Barang bersih
(Neraca Perdagangan)
35.347
-
Ekspor, fob 201.472
-
Impor, fob -166.126
1. Nonmigas,
bersih 35.276
1.1. Ekspor, fob 63.193
1.2. Impor, fob 127.917
2. Minyak, bersih -16.310
2.1. Ekspor, fob 20.283
2.2. Impor, fob -36.593
3. Gas,
bersih 16.381
3.1. Ekspor, fob 17.996
3.2. Impor, fob -1.615
B. Jasa-jasa, bersih -11.823
-
Ekspor 20.532
- Impor -32.354
C. Pendapatan, bersih -25.667
- Penerimaan 2.477
- Pembayaran -28.144
D. Transfer berjalan, bersih 4.212
- Penerimaan 7.636
- Pembayaran -3.423
II.
TRANSAKSI MODAL & FINANSIAL 4.018
A.
Transaksi Modal 1
B.
Transaksi Finansial 14.017
- Aset -16.480
- Kewajiban 30.497
1. Investasi
Langsung 10.437
1.1.
Ke Luar negeri, bersih -7.722
1.2. Di
Indonesia (PMA), bersih 18.160
2. Investasi
Portofolio 4.198
2.1.
Aset, bersih -1.416
2.2.
Kewajiban, bersih 5.614
3. Investasi
Lainnya -618
3.1.
Aset, bersih -7.341
3.2.
Kewajiban, bersih 6.723
- Sektor publik -2.258 - Sektor swasta 8.981
TOTAL (I + II) 16.088
III. SELISIH
PERHITUNGAN BERSIH -4,232
IV. NERACA
KESELURUHAN (III + IV) 11.856
V. CADANGAN DEVISA DAN YANG TERKAIT 11.856
A. Transaksi Cadangan Devisa -11.856
B. Pinjaman IMF 0
1. Penarikan 0
2. Pembayaran 0
Memorandum
Posisi cadangan devisa 110.123
Dalam bulan impor & pembayaran utang
LN pemerintah 6,4
Transaksi berjalan (% PDB) 0,24
Rasio pembayaran utang (%) 22,5
Rasio pembayaran utang pemerintah + Otoritas
moneter 4,7
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber : http://www.bi.go.id/NR/rdolyres
(2012)
5.1. Neraca Transaksi Berjalan (Current Account)
Neraca transaksi berjalan mencatat seluruh arus perdagangan barang dan jasa
serta transfer
unilateral (satu arah).
Transaksi
barang berkaitan dengan impor ekspor barang. Balance netto (saldo bersih) atau selisih antara impor dengan
ekspor barang disebut neraca perdagangan. Di dalam Neraca Pembayaran Indonesia ,
transaksi barang dibagi tiga komponen, yaitu nonmigas, minyak dan gas. Dari
tabel 1 terlihat bahwa selama tahun 2011, neraca perdagangan Indonesia
mengalami surplus. Adanya saldo positif tersebut diakibatkan oleh nilai ekspor
non migas yang lebih besar dari impornya.
Transaksi jasa
meliputi impor ekspor jasa, atau jasa yang dibeli atau dipertukarkan secara
internasional. Contohnya antara lain jasa transportasi, asuransi, perbankan,
royalti atas hak paten atau merk dagang yang dipegang luar negeri dan dividen
atau bunga atas investasi asing. Dari Tabel 1 terlihat bahwa neraca jasa
Indonesia pada tahun 2011, seperti juga tahun-tahun sebelumnya, adalah negatif.
Hal ini disebabkan terutama karena penggunaan jasa transportasi untuk ekspor Indonesia lebih banyak menggunakan jasa angkutan asing.
Transfer
unilateral meliputi pemberian hadiah (gift) dan bantuan (aid) dari individu dan pemerintah domestik kepada pihak asing, serta
berbagai pemberian hadiah dan bantuan dari pihak asing (pemerintah maupun
individu) kepada pihak domestik (pemerintah atau individu). Sehingga transfer
unilateral seringkali disebut transaksi satu arah atau sepihak. Transaksi satu
arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara yuridis
bagi si penerima untuk melakukan pembayaran bagi si pemberi.
Pendapatan dari
ekspor barang dan jasa serta penerimaan transfer unilateral masuk ke dalam
neraca transaksi berjalan sebagai kredit (+) karena transaksi ini menyebabkan
penerimaan pembayaran dari pihak luar negeri. Sebaliknya, pengeluaran untuk
impor barang dan jasa serta pengeluaran transfer unilateral masuk ke dalam
neraca transaksi berjalan sebagai debit (-) karena menyebabkan kewajiban
pembayaran pihak domestik kepada pihak asing.
5.2. Neraca Modal (Capital
Account)
Neraca modal
menunjukkan perubahan dalam aset (harta kekayaan) penduduk domestik di luar
negeri dan aset penduduk luar negeri di dalam negeri, di luar aset cadangan
pemerintah. Neraca modal meliputi investasi langsung, pembelian atau penjualan surat berharga (saham, obligasi dan surat berharga lainnya), dan perubahan dalam
tagihan bukan bank dan tagihan bank negara itu terhadap kewajiban orang asing.
Kenaikan aset penduduk di luar negeri dan pengeluaran di dalam negeri untuk
aset penduduk luar negeri merupakan arus keluar modal (capital outflow) atau debit (-), karena hal itu menyebabkan
pembayaran kepada pihak asing. Sebaliknya, penurunan dalam aset penduduk di
luar negeri dan kenaikan aset penduduk luar negeri di dalam negeri merupakan
arus masukan modal atau kredit (+), karena hal itu menimbulkan penerimaan dari
penduduk luar negeri.
Di dalam Neraca
Pembayaran Indonesia ,
transaksi modal dibagi menjadi transaksi modal dan transaksi finansial. Sedangkan
untuk transaksi finansial terdiri dari investasi langsung, investasi portofolio
dan investasi lainnya. Dari Tabel 1 terlihat bahwa selama tahun 2011 terjadi
surplus dalam transaksi modal dan finansial. Peningkatan arus modal masuk, baik
dalam bentuk investasi asing jangka panjang dan pendek maupun utang luar
negeri, sangat penting bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi (capital formation) di dalam negeri, juga
untuk membiayai defisit transaksi berjalan atau menutupi kekurangan cadangan
devisa.
5.3. Neraca Cadangan Devisa (The Official Reserve Account)
Neraca devisa mengukur perubahan dalam cadangan aset
pemerintah suatu negara dan perubahan dalam aset milik pihak luar negeri di
negara tersebut. Cadangan aset pemerintah suatu negara termasuk emas yang
dikuasai otoritas moneter negara itu, SDR (Special
Drawing Right), posisi cadangan negara itu di IMF (International Monetary
Fund) dan semua devisa yang dimiliki negara itu. Kenaikan dalam cadangan aset
pemerintah negara itu merupakan debit (-), sedangkan kenaikan dalam aset luar
negeri di negara tersebut merupakan kredit (+). Cadangan devisa merupakan salah
satu indikator moneter yang sangat penting yang menunjukkan kuat lemahnya
ekonomi suatu negara. Selain itu, cadangan devisa yang cukup merupakan jaminan
bagi tercapainya stabilitas moneter dan ekonomi makro suatu negara.
5.4. Selisih Statistik (Statistical Discrepancy)
Secara
teoritis, pembukuan berpasangan seharusnya menyebabkan total kredit menjadi
sama dengan total debit, atau neraca pembayaran harus seimbang. Dalam teorinya,
persamaan berikut harus ditaati :
Transaksi berjalan + perkiraan modal + perkiraan cadangan resmi = 0
Akan tetapi, dalam praktik persamaan ini tidak pernah tercapai karena
adanya kekeliruan pencatatan yang diakibatkan kesulitan pencatatan yang
meliputi transaksi yang dilakukan penduduk negara yang jumlah dan kegiatannya
sangat besar, kesamaan ini tidak selalu bisa diperoleh. Sehingga ada pos khusus
yang dinamakan selisih perhitungan atau selisih statistik (statistical discrepancy) diperlukan untuk membuat neraca tersebut
seimbang.
Selisih
statistik dalam neraca pembayaran dapat terjadi antara lain karena hal-hal
sebagai berikut.
- Tidak terlaporkannya
sebagian transaksi perkiraan modal, yang diakibatkan karena cepatnya
perdagangan valas dalam jangka waktu 24 jam, pertukaran (swap) dan nilai lindung (hedge) moneter yang canggih, dan pertumbuhan
yang cepat dana investasi jangka pendek yang mengalir antar negara dalam
upaya mencari suku bunga tertinggi, yang seringkali menyulitkan para ahli
statistik pemerintah.
- Adanya tindakan yang
melanggar hukum, misalnya pencucian uang, dan penyelundupan obat-obatan
terlarang, yang melibatkan jumlah uang yang besar dan transaksinya tidak
tercatat.
- Terjadinya pelarian
modal (capital flight) oleh
penduduk suatu negara ke negara-negara yang dianggap lebih stabil
dibanding negara asal mereka, untuk mengamankan aset-aset yang dimilikinya
dengan cara menghindari pengendalian mata uang dan investasi di negara
asal dan menghindari pengakuan resmi di negara tujuan akibat sifat
pelarian modal ini bertentangan dengan undang-undang.
- Penggunaan mata uang
asing yang lebih kuat untuk transaksi bisnis atau tabungan oleh penduduk
yang tidak mempercayai stabilitas nilai mata uang negaranya.
- Kekurangakuratan data
untuk ekspor barang, karena banyak negara yang tidak mengenakan pajak atau
bea untuk barang ekspor, sehingga bea cukai di banyak negara lebih teliti
memeriksa barang impor dan kurang teliti memeriksa barang ekspor.
- Statistik
perdagangan jasa seringkali tidak akurat, karena banyak data statistiknya
diperoleh dengan cara survei. Contohnya, di Amerika Serikat data terkait
turisme diukur dengan mensurvei turis asing tentang berapa lama mereka tinggal
di Amerika Serikat dan berapa dollar pengeluaran mereka per hari.
Permasalahannya, banyak turis yang menjawab survei tersebut tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.
Makalah Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
ReplyDelete