Bisnis Internasional Bab II : Globalisasi Ekonomi



BAB II
GLOBALISASI EKONOMI



Proses globalisasi, termasuk globalisasi ekonomi,  telah merubah tatanan perekonomian dunia dan hubungan antar negara secara mendasar. Perubahan ini akan terus berlangsung semakin cepat seiring perubahan di dalam teknologi informasi, komunikasi dan transportasi. Perubahan itu juga akan makin meningkatkan kadar ketergantungan antar negara di dunia, makin menipisnya batas-batas geografis dari kegiatan ekonomi secara nasional maupun regional, dan meningkatkan persaingan antar negara di dalam berbagai aspek, terutama dalam perdagangan dan bisnis internasional. Dalam Bab ini akan dibahas pengertian dan ciri-ciri globalisasi, pengertian globalisasi ekonomi, bentuk-bentuk, ciri-ciri dan derajat globalisasi ekonomi, serta pro kontra globalisasi ekonomi.

2.1. Pengertian Globalisasi

Globalisasi merupakan suatu istilah yang berhubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.

Kata “globalisasi” berasal dari kata “global”, yang berarti universal. Pada dasarnya globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.

2.2. Ciri-Ciri Globalisasi

  1. Adanya perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan teknologi seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya. Perkembangan teknologi juga akan membuat seolah-olah negara menjadi tanpa batas. Sementara berkembangnya turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
  2. Globalisasi memiliki dimensi ide atau ideologi kapitalisme, termasuk nilai-nilai yang menyertainya yaitu falsafah individualisme, demokrasi dan hak azasi manusia (HAM).
  3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling tergantung, sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, munculnya pasar bebas, dan dominasi organisasi  internasional semacam WTO (World Trade Organization).
  4. Meningkatnya gelombang investasi asing langsung (foreign direct investment) yang mendapat dukungan luas dari kalangan perusahaan transnasional.
  5. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik dan lain-lain).
  6. Meningkatnya masalah bersama antar negara, misalnya dalam bidang lingkungan hidup, krisis ekonomi dan keuangan dan lain-lain.

2.3. Globalisasi Ekonomi

Proses globalisasi telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan antarnegara, bahkan menimbulkan proses menyatunya ekonomi dunia, sehingga batas-batas antarnegara dalam berbagai kegiatan bisnis seolah-olah tidak ada lagi.

Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Gejala globalisasi ekonomi terjadi dalam kegiatan keuangan, produksi, investasi dan perdagangan. Globalisasi ekonomi ditandai antara lain dengan makin menipisnya batas-batas geografis dari pasar atau kegiatan ekonomi nasional ataupun regional, dan semakin menjadi satu dalam proses yang melibatkan banyak negara.


2.4. Bentuk-Bentuk Globalisasi Ekonomi

  1. Globalisasi Produksi

Penggerak globalisasi produksi adalah perusahaan-perusahaan transnasional. Karena dihadapkan pada permintaan di dalam negeri yang stagnan dan kenaikan tajam dalam biaya produksi di negaranya masing-masing, perusahaan-perusahaan lalu mengalihkan basis produksinya ke negara sedang berkembang, dimana pasar barang dan jasa dalam negeri sedang tumbuh dan biaya produksi jauh lebih rendah karena harga bahan baku dan tenaga kerja yang sangat murah. Proses ini selanjutnya mendapatkan daya dorong yang lebih besar ketika perekonomian negara berkembang semakin terbuka bagi masuknya modal asing.

  1. Globalisasi Pembiayaan

Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara.

  1. Globalisasi Tenaga Kerja

Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang diperoleh dari negara berkembang.

  1. Globalisasi Jaringan Informasi

Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara lain di seluruh dunia karena kemajuan teknologi.

  1. Globalisasi Perdagangan

Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non-tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat dan fair.
         
2.5. Ciri-Ciri Globalisasi Ekonomi

Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar secara nasional, regional, ataupun internasional. Hal itu dicirikan oleh  hal-hal sebagai berikut  ini.
  1. Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih.
  2. Lalu lintas devisa yang semakin bebas dan pertumbuhan transaksi keuangan internasional yang cepat.
  3. Ekonomi negara yang semakin terbuka.
  4. Timbulnya pasar global.
  5. Penggunaan secara penuh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara.
  6. Metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen yang makin efisien.
  7. Semakin banyaknya industri yang bersifat footlose (yang mengurangi pemakaian sumber daya alam), sebagai akibat kemajuan teknologi.
  8. Semakin tingginya pendapatan dunia rata-rata per kapita, semakin majunya tingkat pendidikan masyarakat dunia, semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di semua bidang, dan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia.
  9. Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di hampir seluruh dunia.
  10. Pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, terutama di antara perusahaan-perusahaan multinasional.
  11. Gelombang investasi asing langsung (foreign direct investment), yang mendapat dukungan luas dari kalangan perusahaan multinasional.
  12. Penyebaran teknologi dan berbagai pemikiran sebagai akibat dari ekspansi sistem transportasi dan komunikasi yang cepat dan meliputi seluruh dunia.

2.6. Indikator Derajat Globalisasi Ekonomi

Terdapat dua indikator utama untuk mengukur derajat globalisasi suatu negara di dalam perekonomian dunia. Yang pertama, dilihat dari persentase dari jumlah nilai atau volume ekspor dan impor (perdagangan internasional) negara tersebut dari jumlah nilai atau volume ekspor dan impor (perdagangan) dunia, atau besarnya persentase nilai perdagangan luar negeri dari PDB (produk domestik bruto) negara tersebut. Semakin tinggi persentasenya berarti semakin mengglobal perekonomian negara tersebut. Yang kedua, dilihat dari kontribusi negara tersebut dalam pertumbuhan investasi dunia, baik investasi langsung atau jangka panjang dan investasi tidak langsung atau jangka pendek. Semakin besar investasi negara tersebut di luar negeri, atau semakin besar investasi negara lain di dalam negeri, berarti semakin tinggi derajat globalisasinya

2.7. Pro dan Kontra Globalisasi Ekonomi

a. Alasan Pendukung Globalisasi

(1)  Motor penggerak pertumbuhan ekonomi
Globalisasi dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan dan mengurangi kemiskinan. Globalisasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang akan menciptakan kesempatan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan mengurangi masalah kelaparan di negara-negara miskin sepanjang kondisi ekonomi dan politiknya kondusif.

(2)  Produksi global dapat ditingkatkan
Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efisien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

(3)  Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

(4)  Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

(5)  Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

(6)  Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutama melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. Dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

b. Alasan Yang Anti Globalisasi

(1)  Hanya beberapa negara besarlah yang menguasai dan mendapat manfaat atas pembukaan akses pasar perdagangan dunia.
Tidak sedikit Negara berkembang dan miskin mengalami kerugian akibat membuka akses pasarnya baik dengan sukarela ataupun terpaksa karena mengikuti saran lembaga keuangan internasional. Kerugian tersebut terjadi karena baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam dikuasai negara kaya melalui perusahaan multinasionalnya. Pembukaan akses pasar melalui keberadaan WTO/GATT pada prinsipnya hanya menguntungkan perusahaan multinasional dengan kerugian yang harus ditanggung pihak lokal/nasional baik ekonomi, kesehatan dan lingkungan. Pembukaan akses pasar bahkan ditenggarai menyebabkan terganggunya keseimbangan pasar domestik yang dapat berdampak kepada kondisi sosial dan politik di negara tersebut. Bahkan sejumlah pengalaman di beberapa negara menunjukkan bahwa pembentukan masyarakat industrialisasi tidak selalu dapat diciptakan melalui pembukaan akses pasar.

(2)  Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional menjadi semakin meningkat.

(3)  Memperburuk neraca pembayaran
Apabila suatu negara tidak mampu bersaing di pasar internasional maka ekspor negara tersebut tidak akan berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran negara tersebut. Disamping itu investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat.

(4)  Sektor Keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar.dalam bentuk partisipasi dana luar negeri ke pasar saham di dalam negeri. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana itu akan mengalir masuk dan neraca pembayaran menjadi bertambah baik dan nilai uang domestik akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung bertambah buruk dan nilai mata uang domestik menurun.

(5)  Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila kondisi di atas berlaku di suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang keadaan ini akan mengurangi laju pertumbuhan. Pada akhirnya globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

c. Kesimpulan

Globalisasi pada dasarnya memberikan peluang bagi semua negara untuk memperoleh manfaat berupa akses pasar yang semakin terbuka guna meningkatkan nilai dan volume perdagangan internasional, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat yang akhirnya mengurangi kemiskinan. Namun demikian manfaat globalisasi akan optimal dicapai apabila didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik, sistem hukum maupun penegakan hukum yang mampu memberikan kepastian berusaha, serta situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan yang kondusif. Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat perbedaan level pembangunan negara-negara di dunia sehingga diperlukan adanya fleksibilitas bagai negara-negara berkembang untuk menerapkan globalisasi ekonomi/perdagangan sesuai dengan kesiapan dan kemampuannya.

Comments