Ekonomi Makro Bab III Tingkat Pendapatan Nasional Pada Perekonomian Dua Sektor

BAB III
TINGKAT PENDAPATAN NASIONAL PADA PEREKONOMIAN DUA-SEKTOR


1. Pengertian Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang diasumsikan terdiri dari hanya 2 sektor, yaitu sektor usaha swasta (business) dan rumah tangga (household). Sektor swasta diasumsikan merupakan satu-satunya produsen barang dan jasa dan proses produksi dilaksanakan dengan menyewa faktor produksi (input) dari sektor rumah tangga.

Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian tertutup sederhana. Disebut tertutup karena  analisisnya tidak memasukkan perdagangan luar negeri, dan disebut sederhana karena tidak memasukkan sektor pemerintah


2. Arus Melingkar Pada Perekonomian 2 Sektor Tanpa  Tabungan















Pendapatan sektor usaha merupakan pengeluaran dari sektor rumah tangga, dan sebaliknya. Sektor usaha memperoleh jasa faktor produksi dari sektor rumah tangga, seperti jasa tenaga kerja dan sewa peralatan produksi. Sektor usaha memberikan pembayaran kepada sektor rumah tangga atas penggunaan jasa faktor produksi tersebut, berupa gaji dan uang sewa.  Sektor usaha akan memproduksi barang yang dijual kepada sektor rumah tangga, dan sektor usaha memperoleh pembayaran dari sektor rumah tangga dengan mengunakan pendapatan (upah, gaji) yang diterima dari sektor usaha.

3. Arus Melingkar Pada Perekonomian 2 Sektor  Dengan Tabungan



















Dalam arus melingkar ini, tidak semua pendapatan sektor rumah tangga yang diperolehnya dari sektor usaha dipergunakan untuk konsusmsi, tapi sebagian ditabung. Tabungan sektor rumah tangga akan digunakan untuk investasi. Sehingga pendapatan masyarakat dalam perekonomian modern adalah Y = C + I, dimana S = I.

4. Keseimbangan Pendapatan Nasional : Analisis Grafis

Asumsi :
  1. Tingkat investasi konstan tanpa dipengaruhi besarnya pendapatan nasional. Disebut sebagai “autonomous investment” (investasi otonom).
  2. Pengeluaran rumah tangga (C) adalah fungsi linier dan positif dari tingkat disposable income (Yd).
  3. Nilai output sama dengan disposable income (Y = Yd).
  4. Karena S = Yd – C, maka S merupakan fungsi linier dan positif dari Yd.         

Contoh :
Yd
C
S
I
$ 500
$ 450
$ 50
$ 50
$ 600
$ 530
$ 70
$ 50


Ekuilibrium :

Ekuilibrium terjadi pada :
  1. Tingkat pendapatan sebesar $ 500 dimana pengeluaran agregat (C + I = $ 450 + $ 50) sama dengan outputnya (pengeluaran).
  2. Tingkat investasi (= $ 50) sama dengan tabungan (= $ 50) pada tingkat output $ 500.

5. Keseimbangan Pendapatan Nasional : Analisis Secara Aljabar (Matematis)

     C = 50 + 0,80Yd;   I = 50;     Y = Yd
     Dimana Yd = disposable income
     Ekuilibrium : Y = C + I
     Y = 50 + 0,80Yd + 50 = 100 + 0,80Y
     Y – 0,80Y = 100
     0,20Y = 100
     Y = 100/0,20 = 500

Syarat ekuilibrium S = I
     Y – C = I
     Y – 50 – 0,80Y = 50
     - 50 + 0,20Y = 50
     0,20Y = 100
     Y = 100/0,20 = 500
    
6. Multiplier (Pengganda)

Multiplier adalah rasio atau perbandingan perubahan pendapatan terhadap perubahan pengeluaran autonomous.

Pengeluaran terdiri dari pengeluaran konsumsi (C), investasi (I), pemerintah (G) dan ekspor neto (NX = X-M).
    
Dalam perekonomian 2 sektor pengeluaran autonomous diasumsikan hanya terdiri dari pengeluaran konsumsi dan investasi. 

Contoh :
Kenaikan $10 pada pengeluaran investasi (salah satu komponen pengeluaran) menyebabkan pendapatan naik sebesar $50. Jadi besarnya angka multiplier (ke) :
               ke = ∆Y/∆I = 50/10 = 5

Secara matematis :
Misalkan pengeluaran investasi = I0.
Pengeluaran konsumsi ditunjukkan oleh persamaan : C = C0 + bYd, dimana Cadalah autonomous consumption.
Nilai output dibayarkan kepada sektor rumah tangga, sehingga Yd = Y.
Ekuilibrium : Y = C + I
     Y = C0 + bY + I0
     Y – bY = C0 + I0
     Y(1 – b) = C0 + I0
     Y = (C0 + I0)/(1 – b)
Apabila ada perubahan autonomous investment, ceteris paribus, maka :
     ∆Y = ∆I/(1 – b)
     ∆Y/ ∆I = 1/(1 – b) = 1/MPS = k = angka multiplier
     Keterangan :
     b = MPC = ∆C/∆Yd
     1 – b = MPS


Comments