Ekonomi Makro Bab XII Sistem Moneter Internasional Dan Pasar Valas

BAB XII
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
DAN PASAR VALUTA ASING (VALAS)


1.  Pengertian Sistem Moneter Internasional

Sistem moneter internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi dan perjanjian yang menentukan kurs atau nilai berbagai mata uang di dunia.

2. Pengertian  Valas (Valuta Asing) dan Kurs Valas

Valas  atau foreign exchange yang disingkat forex, diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional.

Kurs valas adalah harga mata uang (currency) suatu negara dalam unit komoditas (seperti emas dan perak) atau mata uang negara lain.

3. Sistem Nilai Tukar (Sistem Kurs Valas, Sistem Devisa)

3.1. Sistem Nilai Tukar Mengambang (Sistem Kurs Yang Berubah-Ubah, Flexible Exchange Rate)

Dalam sistem ini nilai tukar dibiarkan berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan penawaran akan valas. Semua kegiatan ekonomi serta kebijakan pemerintah dan bank sentral (kebijakan fiskal dan moneter) yang mempengaruhi pendapatan, harga dan tingkat bunga secara tidak langsung mempengaruhi kurs. Disamping itu faktor-faktor lain, seperti keadaan politik negara (faktor politis) dan faktor psikologis masyarakat seringkali mempengaruhi permintaan dan penawaran valas.

Sistem nilai tukar mengambang dibagi dua, secara murni dan terkendali. Dalam sistem nilai tukar mengambang secara murni atau clean float atau freely floating system, penentuan kurs valas di pasar valas tanpa campur tangan pemerintah. Sedangkan dalam sistem kurs mengambang terkendali atau dirty float atau managed float system, penentuan kurs valas di pasar valas terjadi dengan campur tangan pemerintah atau bank sentral yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas melalui berbagai kebijakan di bidang moneter, fiskal dan perdagangan luar negeri.

3.2. Sistem Nilai Tukar Stabil  (Sistem Kurs Tetap, Fixed Exchange  Rate, Pegged Exchange Rate)

Dalam sistem ini nilai tukar valas ditetapkan tetap atau tidak berubah-ubah. Terdapat dua cara dalam pelaksanaan sistem nilai kurs tetap, yaitu secatra aktif dan secara pasif.

a. Secara Aktif

Dalam pelaksanaan sistem nilai kurs tetap secara aktif, pemerintah atau bank sentral menyediakan dana untuk tujuan stabilitas kurs. Apabila terjadi kecenderungan kurs valas akan turun, maka pemerintah atau bank sentral membeli valas di pasar valas, sebaliknya bila terjadi kecenderungan naik maka pemerintah atau bank sentral menjual valas di pasar valas.

b. Secara Pasif

Dalam pelaksanaan sistem nilai kurs secara pasif, digunakan sistem standar emas. Suatu negara dikatakan memakai sistem standar emas apabila :
  • nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu;
  • setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas; dan
  • pemerintah atau bank sentral sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah tidak terbatas pada harga tertentu.

3.3. Sistem Nilai Tukar Tertambat (Pegged Exchange Rate System)

Dalam sistem ini, nilai tukar mata uang suatu negara ditetapkan dengan cara mengaitkannya dengan nilai tukar mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.

Sistem kurs tertambat terbagi atas sistem kurs tertambat merangkak dan sistem kurs tertambat pada sekeranjang mata uang. Dalam sistem kurs tertambat merangkak (crawling peg), suatu negara menetapkan nilai uangnya dikaitkan dengan nilai mata uang negara lain. Tetapi dalam jangka waktu tertentu, nilai mata uang negara tersebut berubah sedikit demi sedikit mencapai tingkat tertentu. Sedangkan dalam sistem kurs tertambat pada sekeranjang mata uang (pegged to a basket), suatu negara menambatkan mata uang mereka pada sekeranjang mata uang negara mitra dagang utama. Besarnya persentase nilai mata uang yang dimasukkan dalam keranjang dihitung dari bobot relatif peran masing-masing negara terhadap negara yang bersangkutan.   

3.4. Pengawasaan Devisa (Exchange Control)

Apabila suatu negara melaksanakan sistem pengawasan devisa, maka pemerintah atau bank sentral memonopoli seluruh transaksi valas. Tujuannya adalah sebagai berikut.
  • Mencegah aliran modal lari ke luar negeri.
  • Melindungi pengaruh depresi dari negara lain, terutama dalam hal negara tersebut mernghadapi keterbatasan cadangan valas dibanding permintaannya.
  • Menekan neraca pembayaran nasional disekuilibrium, dengan cara pengawasan secara langsung terhadap transaksi internasional.
  • Melindungi industri di dalam negeri, misalnya dengan pembatasan impor, dimana valas yang diperlukann untuk keperluan impor diawasi penggunaannya oleh pemerintah.
  • Memperoleh pendapatan bagi pemerintah, dengan cara menetapkan kurs yang berbeda untuk pembelian dan penjualan valas.

Terdapat dua sistem dalam penetapan kurs yang menggunakan sistem pengawasan devisa. Yang pertama, Single Exchange Rate System yaitu kurs ditetapkan satu jenis saja tidak tergantung pada tujuan penggunaan devisa tersebut. Yang kedua, Multiple Exchange Rate System, dimana kurs ditetapkan lebih dari satu jenis tergantung dari tujuan penggunaannya. Misalnya nilai tukar valas ditetapkan lebih rendah untuk impor barang-barang esensial  atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan nilai kurs yang lebih tinggi untuk impor barang non esensial.

3.5. Pengaturan Zona Target (Target Zone Arrangement, Joint Float)

Dalam sistem ini beberapa negara menggabungkan mata uang mereka ke dalam sistem zona target. Negara-negara tersebut menentukan tingkat kurs dengan margin tertentu, di atas atau di bawah mata uang gabungan. Sistem seperti ini pernah digunakan oleh negara-negara Eropa, sebelum membentuk Uni Eropa, dalam suatu wadah yang dinamakan European Monetary System.




3.6. Currency Board System (CBS)

CBS merupakan salah satu variasi dari pegged system yang dilaksanakan dengan cara mengkaitkan atau menetapkan nilai tukar tetap antara mata uang suatu negara dengan hard currency tertentu didasarkan pada jumlah mata uangnya yang beredar dan cadangan devisa yang dimilikinya.

4. Pengertian Cadangan Devisa

Total valas yang dimiliki pemerintah dan swasta di suatu negara disebut cadangan devisa. Makin banyak devisa yang dimiliki pemerintah dan penduduk suatu negara berarti makin besar kemampuan negara tersebut dalam melakukan transaksi perdagangan dan keuangan internasional, dan makin kuat pula nilai mata uang negara tersebut.

Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokkan menjadi cadangan devisa resmi dan cadangan devisa nasional.  Cadangan devisa resmi atau official forex reserve merupakan cadangan devisa milik negara, yang dikuasai, dikelola, diurus dan ditatausahakan oleh Bank Sentral. Sedangkan cadangan devisa nasional atau country forex reserve adalah seluruh devisa yang dimiliki perseorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan, yang secara moneter merupakan kekayaan nasional.

5. Devaluasi dan Revaluasi

Devaluasi dapat diartikan sebagai turunnya nilai mata uang suatu negara yang menggunakan sistem nilai kurs tetap, terhadap nilai mata uang negara lain. Kebalikan dari devaluasi adalah revaluasi. Di sini turun naiknya nilai mata uang dilakukan oleh pemerintah atau bank sentral.


6. Depresiasi dan Apresiasi

Depresiasi mengacu pada turunnya nilai mata uang suatu negara yang menggunakan sistem kurs mengambang. Kebalikan depresiasi adsalah apresiasi. Di sini turun naiknya nilai mata uang diakibatkan karena perubahan permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut.

7. Convertible Currency

Suatu mata uang dikatakan convertible apabila mata uang tersebut dapat dipertukarkan secara bebas dengan mata uang negara lain. Tidak adanya mata uang yang convertible akan menyulitkan perdagangan antar negara karena masing-masing tidak mau menerima mata uang mitra dagangnya. Dalam keadaan seperti ini yang terjadi adalah perdagangan barter, yaitu menukar barang secara langsung.

8. Soft Currency dan Hard Currency

Soft currency adalah suatu mata uang yang diharapkan mengalami devaluasi atau depresiasi terhadap sebagian mata uang di dunia, sehingga tidak secara langsung diterima negara-negara yang melakukan perdagangan internasional.

Sedangkan hard currency adalah mata uang yang diharapkan mengalami revaluasi atau apresiasi relatif terhadap sebagian besar mata uang dunia. Mata uang jenis ini diterima secara luas sebagai alat pembayaran internasional.

9. Pasar Valuta Asing (Valas)

9.1. Pengertian Pasar Valas

Pasar valas adalah pasar dimana mata uang asing diperjualbelikan. Pasar valas menyediakan sarana fisik dan institusional untuk melakukan perdagangan valas, menentukan nilai tukar dan menerapkan manajemen valas. Ditinjau dari aspek geografis, pasar valas terdapat di semua negara. Nilai setiap mata uang yang berfluktuasi dan diperdagangkan di setiap jam pada setiap hari kerja. Perdagangan valas sangat dipengaruhi oleh kebijakan yang dianut oleh masing-masing negara untuk mengelola lalu lintas valasnya.

9.2. Fungsi Pasar Valas

Fungsi pasar valas adalah sebagai berikut.
  • Untuk mentransfer daya beli antar negara. Transfer daya beli diperlukan karena perdagangan internasional melibatkan dua pihak yang tinggal di negara yang berbeda dengan mata uang yang berbeda pula. Biasanya setiap pihak ingin memegang mata uangnya.
  • Menyediakan kredit untuk membiayai transaksi perdagangan internasional.
  • Sebagai alat untuk meminimalkan risiko karena adanya perubahan nilai tukar.

9.3. Transaksi di Pasar Valas

Secara umum transaksi di pasar valas dibagi tiga, yaitu transaksi spot, forward dan futures.

a.  Transaksi Spot
Di pasar spot, mata uang diperjualbelikan secara langsung atau segera. Biasanya di berbagai surat kabar diinformasikan harga atau kurs valas yang paling umum diperdagangkan. Kurs di pasar spot ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang di pasar valas antar bank. Kurs disebut direct quote apabila diekspresikan sejumlah mata uang lokal untuk membeli satu unit mata uang asing, atau sebaliknya disebut indirect quote apabila diekspresikan sejumlah mata uang asing untuk membeli satu unit mata uang lokal.

b.     Transaksi Forward
Transaksi forward terjadi apabila pembayaran dan penyerahan valas ditentukan untuk dilakukan di masa yang akan datang. Nilai uang ditentukan pada saat kontrak disepakati. Kurs forward (forward exchange rate) merupakan kurs yang disepakati saat ini untuk pertukaran mata uang pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Transaksi forward biasanya mempunyai rentang waktu kurang dari satu tahun. Transaksi forward umumnya dilakukan utnuk mengurangi risiko akibat terjadinya perubahan kurs valas, yang akan digunakan untuk melakukan transaksi impor, ekspor, kredit maupun investasi dalam valas.

c.     Transaksi Futures
Transaksi futures hampir sama dengan transaksi forward, yang merupakan kesepakatan memperdagangkan atau menukarkan valas, di mana penyerahan valas dilakukan di masa datang dalam jumlah tertentu, waktu tertentu, tempat tertentu dan harga tertentu. Yang membedakan dengan transaksi forward adalah di dalam jangka penyerahan yang lebih dari satu tahun.



Comments