MEDIA
PEMBAWA OPTK
Dalam peraturan karantina tumbuhan, komoditas yang wajib
diperiksa oleh petugas karantina tumbuhan adalah media pembawa organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Untuk memperjelas pengertian media
pembawa OPTK, dalam Bab ini akan diuraikan pengklasifikasian media pembawa OPTK
tersebut. Pengklasifikasian ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri
Pertanian No. 508/Kpts/PD.520/8/2004 tanggal 23 Agustus 2004 tentang
Pengklasifikasian Media Pembawa OPTK.
1.
Pengertian Media Pembawa OPTK
Yang dimaksud dengan media pembawa organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK) adalah tumbuhan dan bagian-bagiannya dan/atau benda
lain yang dapat membawa OPTK. Media pembawa OPTK diklasifikasikan menjadi empat
bagian, yaitu tanaman hidup dan benih tumbuhan, hasil tanaman hidup bukan
benih, hasil tanaman mati baik yang belum diolah maupun yang sudah diolah, dan
benda lain.
2.
Tanaman Hidup dan Benih Tumbuhan
Yang dimaksud tanaman hidup adalah semua jenis tumbuhan
atau bagian-bagiannya dalam keadaan dan bentuk apapun yang masih dapat tumbuh.
Sedangkan benih adalah tumbuhan atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tumbuhan.
Klasifikasi yang termasuk tanaman hidup dan benih adalah
sebagai berikut.
- Pohon, yaitu semua jenis tumbuhan dalam keadaan
hidup dan utuh lengkap. Contohnya adalah tanaman dalam pot, anggrek dan
palem hias.
- Plantlet.
- Explant, yaitu
bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan perbanyakan dengan cara kultur
jaringan. Contohnya adalah kalus (bagian kulit) dan pucuk tanaman yang
digunakan sebagai bahan perbanyakan dengan kultur jaringan.
- Stek, yaitu potongan batang, cabang, ranting dan
pucuk dari semua jenis tumbuhan yang dapat dipergunakan dan dimaksudkan
untuk ditumbuhkan atau sebagai bahan perbanyakan tumbuhan. Contohnya
adalah stek tanaman teh, tebu dan krisan.
- Umbi, yaitu umbi dari semua jenis tumbuhan yang dapat
dipergunakan dan dimaksudkan untuk ditumbuhkan atau sebagai bahan
perbanyakan tumbuhan. Contohnya adalah umbi kentang, bawang, gladiol dan
lilium.
- Akar rimpang, yaitu rimpang dari semua jenis
tumbuhan yang dapat dipergunakan dan dimaksudkan untuk ditumbuhkan atau
sebagian perbanyakan tumbuhan. Contohnya adalah rimpang jahe, kunyit dan
lengkuas.
- Daun, yaitu daun dari semua jenis tumbuhan yang
dapat dipergunakan dan dimaksudkan untuk ditumbuhkan atau sebagai
perbanyakan tumbuhan. Contohnya adalah daun cocor bebek, begonia dan lidah
mertua.
- Biji, yaitu biji dari semua jenis tumbuhan yang
dapat dipergunakan dan dimaksudkan untuk ditumbuhkan atau sebagai
perbanyakan tumbuhan. Contohnya adalah padi-padian (biji padi, gandum dan
sorgum), palawija (biji jagung, kedelai dan kacang tanah), rumput-rumputan
(biji rumput padang golf dan rumput pakan ternak), sayuran (biji tomat,
ketimun dan cabe), buah-buahan (biji semangka, melon dan pepaya), tanaman
hias (biji mawar, aster dan petunia), tanaman lansekap (biji palem,
tanjung dan soka), dan tanaman hutan (biji sengon, jati dan mahoni).
- Serbuk sari, yaitu serbuk sari (pollen) dari semua jenis tumbuhan yang dapat dipergunakan dan
dimaksudkan sebagai bahan perbanyakan tumbuhan. Contohnya adalah serbuk
sari kelapa sawit, kelapa dan anggrek.
3. Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih
Yang dimaksud hasil
tanaman hidup bukan benih adalah tumbuhan dan bagian-bagiannya dalam keadaan
hidup yang tidak dimaksudkan untuk ditumbuhkan atau dikembangbiakkan. Pada
umumnya tumbuhan dianggap hidup sejauh masih dapat melakukan metabolisme. Media
pembawa jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan konsumsi atau untuk diolah
lebih lanjut.
Klasifikasi yang
termasuk tanaman hidup bukan benih adalah sebagai berikut.
- Berbentuk batang, yaitu batang, cabang dan ranting
semua jenis tumbuhan dalam keadaan hidup. Contohnya adalah batang bambu
dan batang pisang.
- Berbentuk buah, yaitu buah dari semua jenis tumbuhan
dalam keadaan hidup. Contohnya adalah buah apel, tomat dan buncis.
- Berbentuk biji, curah, yaitu biji dari semua jenis
tumbuhan dalam keadaan hidup. Contohnya biji gandum, kedelai dan jagung
yang diangkut sebagai muatan curah.
- Berbentuk biji non curah, yaitu biji dan semua jenis
tumbuhan dalam keadaan hidup. Contohnya padi, kedelai dan jagung yang
diangkut sebagai muatan non curah.
- Berbentuk daun, yaitu daun dari semua jenis tumbuhan
dalam keadaan hidup atau segar. Contohnya adalah sayuran daun, daun lidah
buaya dan tanaman obat.
- Berbentuk bunga, yaitu bunga dan semua jenis
tumbuhan dalam keadaan hidup atau segar. Contohnya bunga potong, melati
dan bunga tanjung.
- Berbentuk umbi, yaitu umbi dari semua jenis tumbuhan
dalam keadaan hidup atau segar. Contohnya umbi kentang, bawang dan umbi
jalar untuk keperluan konsumsi.
- Berbentuk akar rimpang, yaitu semua rimpang dan
semua jenis tumbuhan dalam keadaan hidup atau segar. Contohnya rimpang
jahe, kunyit dan lengkuas.
4.
Hasil Tumbuhan Mati
Yang dimaksud hasil tumbuhan mati, baik yang belum diolah
atau sudah diolah, adalah tumbuhan dan bagian-bagiannya dalam keadaan mati baik
yang belum mengalami proses pengolahan sehingga belum berubah bentuk atau sifat
aslinya maupun yang telah mengalami proses pengolahan sehingga berubah bentuk
atau sifat aslinya sepanjang masih dapat menjadi media pembawa OPTK. Pada
umumnya tumbuhan dianggap mati apabila tidak lagi dapat melakukan metabolisme.
Media pembawa jenis ini biasanya digunakan untuk diolah lebih lanjut.
Klasifikasi yang termasuk
hasil tumbuhan mati baik yang belum diolah maupun telah diolah adalah
sebagai berikut.
1. Berbentuk batang, yaitu batang, cabang, ranting dari
semua jenis tumbuhan dalam keadaan mati belum diolah. Contohnya adalah kayu
gelondongan (log), bambu dan rotan.
2. Berbentuk kulit, yaitu kulit dari semua jenis tumbuhan
dalam keadaan mati, belum diolah. Contohnya adalah kulit kina, kulit manis dan
kulit buah pala.
3. Berbentuk daun, yaitu daun dari semua jenis tumbuhan
dalam keadaan mati belum diolah. Contohnya adalah daun tembakau, daun salam dan
daun teh.
4. Berbentuk bunga kering, yaitu bunga dari semua jenis
tumbuhan dalam keadaan mati, kering. Contohnya bunga cengkeh kering.
5.
Berbentuk buah, yaitu buah dari semua jenis tumbuhan
dalam keadaan mati, belum diolah. Contohnya kismis/raisin, kurma dan kopra.
6.
Berbentuk biji, curah, yaitu biji dari semua jenis
tumbuhan dalam keadaan mati, utuh. Contohnya adalah biji lada, dan ketumbar
yang diangkut sebagai muatan curah.
7.
Berbentuk butiran curah, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati berbentuk butiran. Contohnya beras, jagung giling dan kacang mede
yang diangkut sebagai muatan curah.
8. Berbentuk tepung curah, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati, berbentuk tepung. Contohnya tepung terigu dan jagung yang
diangkut sebagai muatan curah.
9.
Berbentuk bubuk curah, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati, berbentuk bubuk. Contohnya bubuk jagung, bubuk kedelai yang
diangkut dengan muatan curah.
10.Berbentuk serbuk curah, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati, berbentuk serbuk. Contohnya menir dan kayu gergajian yang
diangkut sebagai muatan curah.
11.
Berbentuk pelet curah, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati, berbentuk pelet. Contohnya pakan ternak yang diangkut sebagai
muatan curah.
12.
Berbentuk biji non curah, yaitu biji dari semua jenis
tumbuhan dalam keadaan mati, utuh. Contohnya biji coklat, lada dan ketumbar
yang diangkut sebagai muatan non curah.
13. Berbentuk butiran non curah, yaitu semua hasil tumbuhan
dalam keadaan mati berbentuk butiran. Contohnya beras, kacang mede, dan jagung
yang diangkut sebagai muatan non curah.
14.
Berbentuk bubuk non curah, yaitu semua semua hasil
tumbuhan dalam keadaan mati berbentuk bubuk. Contohnya bubuk kopi dan bubuk
coklat yang diangkut sebagai muatan non curah.
15.
Berbentuk serbuk non curah, yaitu semua hasil tumbuhan
dalam keadaan mati berbentuk serbuk. Contohnya serbuk kayu yang diangkut
sebagai muatan non curah.
16.
Berbentuk pelet non curah, yaitu semua hasil tumbuhan
dalam keadaan mati berbentuk pelet. Contohnya pakan ternak yang diangkut
sebagai muatan non curah.
17.
Berbentuk serat, yaitu semua hasil tumbuhan dalam keadaan
mati berbentuk serat. Contohnya kapas dan jute.
18.
Berbentuk umbi, yaitu semua hasil tumbuhan dalam keadaan
mati berbentuk umbi. Contohnya gaplek dan umbi tanaman lain yang dikeringkan.
19.
Berbentuk akar, yaitu semua hasil tumbuhan dalam keadaan
mati berbentuk akar. Contohnya akar obat-obatan yang telah dikeringkan.
20.
Berbentuk rimpang, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati berbentuk rimpang. Contohnya rimpang jahe yang dikeringkan.
21.
Berbentuk cake/lempengan,
yaitu semua hasil tumbuhan dalam keadaan mati berbentuk cake. Contohnya bungkil kelapa dan bungkil kedelai dalam bentuk
lempengan.
22.
Berbentuk irisan, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati berbentuk irisan. Contohnya kentang iris, bawang iris dan jahe
kering iris.
23.
Hasil olahan kayu, yaitu semua jenis kayu olahan. Contoh
papan, balok dan meubelair kayu.
24.
Hasil olahan rotan, yaitu semua jenis rotan olahan.
Contohnya keranjang dan meubelair rotan.
25.
Hasil olahan bambu, yaitu semua jenis bambu olahan.
Contohnya tepas, keranjang, dan meubelair bambu.
26.
Tanaman yang digunakan sebagai pembungkus, yaitu tumbuhan
dan bagian lainnya dalam keadaan mati, yang digunakan sebagai bahan pembungkus.
Contohnya jerami, kayu kemas dan daun nipah kering.
27.
Berbentuk cairan, yaitu semua hasil tumbuhan dalam
keadaan mati berbentuk cairan.
5.
Benda Lain
Yang diklasifikasikan sebagai benda lain adalah sebagai
berikut.
1. Media pertumbuhan, yaitu bagian yang digunakan sebagai
media pertumbuhan. Contohnya tanah, sphagnummos,
peat mos, kompos dan sejenisnya.
2.
Bahan biologik, yaitu media pembawa OPTK selain tanaman,
bahan asal tanaman dan hasil bahan asal tanaman. Contohnya vaksin, sera,
antisera dan aflatoksin.
3. Agensi hayati, yaitu setiap organisme yang dipergunakan
untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau OPT, proses produksi,
pengolahan hasil pertanian dan keperluan lainnya. Contohnya semua spesies, sub
spesies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan, bakteri,
virus, mikoplasma serta organisme lainnya.
4. Vektor, yaitu semua organisme yang dapat menularkan
inokulum penyakit. Contohnya serangga, nematoda dan tungau.
5. Spesimen awetan, yaitu spesimen organisme dalam bentuk
basah, kering atau bentuk lainnya. Contohnya semua bentuk organisme yang
diawetkan.
Comments
Post a Comment