Ekonomi Manajerial Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Ekonomi manajerial pada dasarnya
merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi di dalam proses pembuatan keputusan
bisnis di dalam perusahaan agar sumberdaya perusahaan yang terbatas
dialokasikan pada penggunaan yang sebaik-baiknya. Dalam Bab I ini akan dibahas
berbagai pengertian dasar terkait ekonomi manajerial. Pertama-tama akan
dibahas arti kata ‘ekonomi”, arti ilmu ekonomi dan pembagian ilmu ekonomi. Selanjutnya
dibahas arti ekonomi manajerial, bagaimana peranan ekonomi manajerial dalam
pengambilan keputusan manajerial dan teori perusahaan. Dalam pembahasan
teori perusahaan diuraikan tujuan
perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Mengingat nilai perusahaan
merupakan nilai sekarang dari laba yang akan diperoleh perusahaan di masa-masa
yang akan datang, maka dalam Bab ini dibahas pula metode perhitungan nilai
sekarang (present value) dan nilai di
masa yang akan datang (future value).
1.1. Arti
Kata Ekonomi
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa
Yunani “oikonomia” yang diturunkan
dari penggabungan kata “oikos” dan
“nomos”. “Oikos” berarti segala
sesuatu yang berhubungan dengan rumah tangga dan “nomos” berarti undang-undang, aturan atau kaidah dan ada hubungan
dengan kata “nomein” yang berarti
mengurus atau mengelola. Jadi kata ekonomi atau “oikonomia” berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga.
Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Xenophon (440- 355 SM), seorang
filsuf Yunani, yang kemudian dikembangkan oleh Aristoteles (384 – 322 SM),
sehingga istilah “ekonomi” dipakai sampai sekarang. Aristoteles dapat dikatakan
sebagai orang pertama yang melihat bahwa ekonomi merupakan bidang tersendiri
yang pembahasannya harus dipisahkan dari bidang-bidang yang lain.
1.2.
Arti Ilmu Ekonomi
Cukup banyak definisi ilmu ekonomi
yang dikemukakan oleh berbagai ahli ekonomi, akan tetapi secara umum Ilmu ekonomi
didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari
tingkah laku manusia atau segolongan masyarakat dalam usahanya memenuhi
kebutuhan yang relatif tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas adanya.
1.3. Pembagian Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
- Ilmu
ekonomi deskriptif (descriptive
economics), dimana kita mengumpulkan semua kenyataan yang penting
tentang pokok pembicaraan (topik tertentu).
- Ilmu ekonomi teori
(economic theory), dimana
kita memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang cara kerja suatu sistem
ekonomi dan ciri-ciri yang penting dari sistem itu. Dalam ilmu ekonomi
teori ditunjukkan bagaimana dua atau lebih banyak hal berhubungan satu
sama lain atau saling mempengaruhi.
- Ilmu ekonomi terapan (applied economics) dimana kita mencoba mempergunakan rangka
dasar umum dari analisis yang diberikan oleh ekonomi teori dengan mencari
kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.
Ilmu ekonomi juga dapat dibagi menjadi
dua bagian besar, yaitu :
- Ilmu
ekonomi mikro (micro economics),
yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku unit-unit terkecil dalam
perekonomian, yaitu konsumen, produsen (perusahaan) dan struktur pasar.
- Ilmu
ekonomi makro (macro economics),
yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara agregat atau
secara keseluruhan, seperti negara,
bagian dari suatu negara (misalnya provinsi) dan masyarakat di suatu negara.
Disamping kedua pembagian di atas,
ilmu ekonomi dapat juga dibedakan menjadi :
a.
Ilmu
ekonomi positif (positive economics),
yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari apa yang sesungguhnya terjadi di dalam
perekonomian.
b.
Ilmu
ekonomi normatif (normative economics),
yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari apa yang seharusnya terjadi di dalam
perekonomian.
1.4. Pengertian Ekonomi Manajerial
Ekonomi manajerial (managerial economics) yang juga sering
disebut ekonomi bisnis (business
economics), analisis ekonomi untuk pengambilan keputusan (economic analysis for business decisions)
atau ekonomi untuk pengambilan keputusan manajemen (economics for management decisions), seringkali didefinisikan
berbeda. Akan tetapi perbedaan tersebut biasanya hanya dalam soal bahasa
sedangkan substansinya pada prinsipnya sama.
Sesuai dengan namanya, ekonomi
manajerial merupakan gabungan ilmu ekonomi dengan ilmu manajemen. Ilmu
manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni
tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumberdaya
perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian
ekonomi manajerial merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi di dalam proses pembuatan keputusan
bisnis di dalam perusahaan agar sumberdaya perusahaan yang terbatas
dialokasikan pada penggunaan yang sebaik-baiknya.
1.5. Peranan Ekonomi Manajerial Dalam Pengambilan
Keputusan Manajerial
Peranan ekonomi manajerial dalam
pengambilan keputusan manajerial digambarkan
dalam Gambar 1.1. Seorang manajer selalu berhadapan dengan masalah
manajemen keputusan. Teori ekonomi saja seringkali tidak cukup sebagai alat
untuk pemecahan masalah yang dihadapi seorang manajer. Berbagai teknik dan alat
analisis lainnya juga diperlukan. Kedua hal ini kemudian digabungkan menjadi
satu. Ekonomi manajerial menerapkan teori dan metode ekonomi, dan
menggabungkannya dengan alat-alat dan teknik analisis ekonomi untuk memecahkan masalah manajerial secara
optimal. Dengan ekonomi manajerial diharapkan manajer tersebut dapat memecahkan
masalah yang dihadapi secara optimal.
Ilmu ekonomi memberikan kerangka
teoritis dalam menganalisis masalah-masalah pengambilan keputusan, sedangkan
ilmu pengambilan keputusan memberikan seperangkat alat dalam pembentukan
model-model dalam mengambil keputusan, menganalisis pengaruh dari serangkaian
tindakan alternatif, dan mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dari
model-model tersebut. Ilmu pengambilan keputusan menggunakan perangkat
matematika ekonomi dan ekonometri untuk membentuk dan mengestimasi model
keputusan yang ditujukan untuk menentukan perilaku optimum perusahaan, yaitu
bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Secara spesifik, matematika ekonomi digunakan untuk menformalkan, yaitu menggambarkan
dalam bentuk persamaan, model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi.
Ekonometri (econometrics) kemudian
menerapkan peralatan statistik (terutama analisis regresi) pada data dunia
nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan untuk
peramalan.
Tugas utama manajer adalah membuat
keputusan yang mampu meningkatkan kinerja organisasi. Dengan demikian peran
manajer dalam organisasi bisnis adalah membuat keputusan yang berkaitan dengan
masalah-masalah bisnis sedemikian rupa sehingga keputusan itu diharapkan akan
memungkinkan organisasi bisnis mencapai tujuannya, seperti meningkatkan
produktivitas, memperluas pangsa pasar, meningkatkan keuntungan, mengurangi
biaya dan lain-lain, yang pada prinsipnya akan meningkatkan kinerja bisnis
dalam situasi ekonomi yang semakin kompetitif.
Ekonomi manajerial dapat dipergunakan
oleh para manajer sebagai dasar untuk memperbaiki keputusan manajerial, dan
melakukan langkah-langkah yang harus diambil untuk dapat mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
.
Gambar 1.1. Peranan ekonomi manajerial dalam pengambilan
keputusan manajerial.
1.6. Teori Perusahaan
1.6.1. Definisi Perusahaan
Perusahaan dapat didefinisikan
sebagai organisasi yang dijalankan untuk merubah input menjadi output berupa
barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam ilmu ekonomi, input dikenal
juga sebagai faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam (resources, land), sumber daya manusia (labour, tenaga kerja), barang modal
(kapital) dan teknologi (kewirausahaan, entrepreuneurship).
Dalam ilmu manajemen, input dikenal sebagai 5M, yaitu man, money, method, machine dan material.
1.6.2. Tujuan
Perusahaan
Dalam versi yang paling tradisional,
tujuan dari suatu perusahaan adalah memaksimumkan laba. Oleh karena perusahaan
pada umumnya berjalan dalam jangka waktu yang panjang (lebih dari satu tahun),
maka para manajer tertarik untuk memaksimumkan laba yang terjadi pada
perusahaan sepanjang usia perusahaan tersebut. Disamping itu, dalam jangka
panjang manajer juga menghadapi berbagai ketidakpastian. Oleh karena itu
tujuan utama perusahaan berubah menjadi memaksimumkan nilai perusahaan.
1.6.3.
Pengertian Nilai Perusahaan
Karena nilai pada saat sekarang
berbeda dengan nilai di masa yang akan datang, maka nilai perusahaan
didefinisikan sebagai nilai sekarang (present
value) dari aliran kas (cash-flow)
suatu perusahaan yang berupa laba (keuntungan, profit) yang diharapkan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu nilai perusahaan
sekarang ini adalah nilai dari laba yang diharapkan pada masa yang akan datang
yang dihitung pada masa sekarang pada suatu tingkat bunga yang tepat. Ini
digambarkan sebagai berikut :
∏1
∏2
∏n
Nilai Perusahaan = PV = ----------
+ ---------- + ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ + ----------
(1 +
i)1 (1 + i)2 (1 + i)n
Dimana :
PV = Present value (nilai sekarang);
∏1, ∏2, ∏n = Laba yang diharapkan pada tahun ke-1, 2 dan
n; dan
i = Tingkat bunga yang tepat
1.7. Perhitungan Present Value (PV) dan Future Value (FV)
Banyak keputusan terkait cash-flow melewati waktu sekarang. Pada
saat memilih keputusan di antara berbagai alternatif, sangat penting membedakan
penerimaan yang diterima saat ini atau di masa yang akan datang. Rupiah yang
diterima saat ini bernilai lebih tinggi dari nominal rupiah yang sama yang diterima di masa yang akan datang. Hal ini
disebabkan karena adanya tingkat bunga kalau uang itu didepositokan di bank
atau karena adanya penurunan nilai riil uang karena inflasi. Oleh karena itu
analisis present dan future value menjadi penting.
1.7.1. Pengertian
Discount Rate
Dicount rate (tingkat diskonto) adalah interest rate (tingkat bunga) yang
digunakan untuk menghitung present value (nilai sekarang) dari suatu nilai di
masa yang akan datang, karena nilai sekarang berbeda atau lebih kecil dari
nilai di waktu yang akan datang (future
value).
1.7.2.
Pengertian Discount Factor
Discount
factor
(factor diskonto) merupakan hubungan kebalikan dari tingkat bunga dengan jangka
waktu.
Rumus
perhitungan :
1
Discount factor = ------------------
(
1 + r )n
Dimana :
r
= tingkat bunga atau tingkat diskonto; dan
n
= jangka waktu (biasanya tahun).
Contoh discount factor pada berbagai tingkat bunga dan jangka waktu dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Contoh
discount factor
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Tahun ke 10% 20%
---------------------------------------------------------------------------------------------------
0 1,0000 1,0000
1 0,9091 0,8333
2 0,8264 0,6944
3 0,7513 0,5787
4 0,6830 0,4823
5 0,6209 0,4019
----------------------------------------------------------------------------------------------------
1.7.3. Pengertian
Opportunity Discount Rate (ODR)
Contoh : Misalkan suatu
perusahaan ingin menginvestasikan dana sebesar Rp. 100 juta untuk perluasan
fasilitas pabrik atau menginvestasikan dalam bentuk surat berharga dengan risiko yang sama.
Apabila surat
berharga memberikan bunga 10% setahunnya, maka ODR yang dipergunakan untuk
mengevaluasi penerimaan dari proyek perluasan fasilitas pabrik adalah 10%.
1.7.4. Perhitungan
Future Value (FV)
Rumus perhitungan :
FV = PV( 1 + r )n
Contoh : Kita meminjamkan uang sebesar
Rp. 25 juta untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 8,5%, maka uang
yang akan kita terima lima tahun yang akan datang adalah :
FV
= Rp. 25 juta ( 1 + 0,085 )5
FV = Rp. 25 juta ( 1,085 )5
FV = Rp. 25 juta ( 1,5037 )
FV = Rp. 37,5915 juta
1.7.5. Perhitungan Present Value
(PV)
Rumus perhitungan :
FV
PV
= ------------------ atau
( 1 +
r )n
PV = FV x Discount Factor
Contoh :
Berapakah nilai sekarang dari Rp. 37,5915 juta yang akan diterima 5 tahun yang
akan datang dengan tingkat diskonto 8,5%?
Rp. 37,5915 juta
PV
= -------------------------
( 1
+ 0,085 )5
Rp.
37,5915 juta
PV
= -------------------------
1,5037
PV
= Rp. 25 juta
1.7.6. Perhitungan Present Value (PV)
Annuities
Prosedur perhitungan PV menjadi lebih
mudah apabila cash flow atau laba
lebih mudah apabila laba atau cash flow
jumlahnya sama pada periode tertentu (annuities).
Rumus perhitungan :
n FVi
NPV
= ∑ ---------------
i =
1 (1 + r)i
atau
n 1
NPV = FVi ∑
------------
i = 1 (1 + r)i
NPV = FV (yang nilainya sama) x
Jumlah discount factor
Contoh :
Sebuah perusahaan akan memperoleh laba Rp. 50 juta setiap tahun selama 5 tahun
sebagai hasil keputusan investasi yang diambilnya. Berapa PV dari penerimaan
tersebut apabila discount factor 16%?
Perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 1.3, dimana PV sebesar Rp. 163,720 juta
merupakan hasil perkalian 50 dengan 3,2744 (jumlah dari discount factor).
Tabel 1.3 Perhitungan PV Annuities
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tahun Revenue (Rp. Juta) DF
(16%) PV (Rp. Juta)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 50 0,8621 43,105
2 50 0,7432 37,160
3 50 0,6407 32,035
4 50 0,5523 27,615
5 50 0,4761 23,805
-------------- --------------
Total 3,2744 163,720*)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
SOAL LATIHAN
1.
Berapa
nilai sekarang dari uang sejumlah Rp. 100 juta yang akan diterima dua tahun lagi,
apabila diketahui tingkat diskonto 10%?
2.
Apabila
Saudara menyimpan uang di Bank sejumlah Rp. 50 juta selama dua tahun, berapa
nilai uang tersebut setelah dua tahun
apabila diketahui tingkat bunga sebesar 8%?.
3.
Perusahaan
Saudara diperkirakan akan memperoleh laba selama empat tahun berturut-turut
sebesar Rp. 20 juta per tahun. Berapa nilai sekarang dari laba tersebut apabila tingkat diskonto sebesar
12%?
4.
Sebuah
perusahaan akan memperoleh laba selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun
pertama Rp. 10 juta, Rp. 20 juta dan Rp. 25 juta. Apabila diperkirakan tingkat
diskonto pada tahun pertama sebesar 8% dan tahun kedua dan ketiga 9%, hitung
nilai sekarang dari laba yang akan diterima tersebut.
5.
Saudara mendapat tawaran untuk membeli sebuah
perusahaan percetakan seharga Rp. 275 juta. Dari hasil analisis diperoleh
informasi bahwa perusahaan tersebut dalam jangka waktu 6 tahun kedepan akan
menguntungkan dan setelah itu sebaiknya ditutup. Perkiraan laba yang akan
diperoleh dalam jangka 6 tahun kedepan berturut-turut adalah Rp. 70 juta, Rp.
65 juta, Rp. 60 juta, Rp. 40 juta, Rp. 20 juta dan Rp. 5 juta. Pada tahun
ketujuh perusahaan tersebut akan merugi, dan apabila dijual asset perusahaan
tersebut akan bernilai Rp. 75 juta. Apabila tingkat bunga pasar rata-rata 8%
setahun, menurut Saudara apakah sebaiknya perusahaan tersebut dibeli atau
tidak? Berikan alasan Saudara.
Jawaban soal latihan no 3 dan 4 dong mohon bantuannya
ReplyDeleteJwbn no 5
ReplyDelete